PANGGUNG-PANGGUNG KESEDIHAN
http://www.readzonekami.com/2016/10/cerpen-lusi-anda-sudjana-panggung.html (ReadZone, 22 Oktober 2016) (1) Symphoni Tchaikovsky mengalun lembut, mengiringi kawanan angsa yang menari di atas danau. Pangeran Siegfried mengangkat tubuhku tinggi, waktu seolah terhenti. Danau berkilau tertimpa cahaya purnama. Dark Wood tidaklah sesuram namanya. Ketika Pangeran Siegfried melepas tangannya dari pinggangku, udara kembali hangat. Siegfried, akankah kau bebaskan aku dari sihir Rothbart? Lalu membunuhnya dan kita akan bahagia selamanya? "Aku mencintaimu, Odette. Sekalipun aku hanya bisa menemuimu dalam gelap, aku tetap mencintaimu." Bisikanmu laksana alunan orkestra yang mengiringi tarian kita. "Tidak Siegfried! Aku tidak ingin bertemu dalam gelap. Aku ingin mencintaimu pada saat matahari, bulan, dan bintang bersinar. Aku ingin selalu bersamamu merajut waktu. Menikmati sepotong croissant dan secangkir teh bersama. Aku tidak ingin terkurung di danau ini!"